Senin, 01 Juni 2015

PUISI KREASI

SURAM BERKAKI EMPAT

Oleh : Dandi Saripudin


Mataku menatap ke atas
Ciuman hati tertulis di sehelai kertas
Terkadang asa selalu imbas
Semangat yang tak terkuras

Terlihat mimpi di hari itu
Terpandang masa yang lalu
Asa akan selalu ku buru
Sesekali tersimpan dalam labu!

Hari beranjak dewasa
Langkah ku menggapai asa
Setiap jarak ada leluasa
Entah bagaimana?

Kamis, 21 Mei 2015

LUTUNG KASARUNG DAN PURBASARI

Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.

Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.

Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapak

Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.

Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.

Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.

Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.

Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.

Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.

“Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi monyet itu tunanganmu ?”.

Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.

Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.
.

Jumat, 08 Mei 2015

NASKAH DRAMA 7 ORANG


  "AYAH AKU INGIN SEPATU"

Disebuah Desa Tinggalah Keluarga Yang Sangat Miskin. Gubuk Yang Amat Tua Mereka Tempati. Hartono Salah Satu Anggota Keluarga, Dia Adalah Seorang Ayah Yang Sangat Baik. Namun Allah Berkehendak Lain Maut Menimpa Istri Tercintanya Dan Hartono Juga Cacat Karena Memikirkan Sang Istri. Namun Anugrah Juga Tetap Allah Berikan Kepada Hartono, Dia Ditemani Seorang Anak Gadis Yang Dilahirkan Sebelum Istrinya Mati. Anak Itu Sangatlah Cantik, Dia Bernama Elya.
Prilaku Baik Hartono Pantas Diteladani Oleh Masyarakat Setempat. Tetapi Elya Sangat Disayangkan Prilakunya Amat Buruk. Hingga Disaat Pulang Sekolah Elya Bertemu Dengan Teman-Temannya. Lokasinya Tak Jauh Dengan Rumah Elya, Dengan Hati Gembira Elya Menghampiri Teman-Temannya Itu Yang Sedang Duduk Manja Di Kursi.
Elya           : “Hai Teman-Teman”  (Wajahnya Sangat Gembira)
Putri         : “Hai” (Jutek Dan Sambil Melihat-Lihat Seluruh Anggota Badan Elya)
Elya           : (Duduk Di Sebelah Putri)
Putri         : “Ih Tunggu Dulu, Bau Apa Sih Ini?” (Sambil Mengendus-Endus Kebadan Elya)
Sarah        : “Ada Apa Sih Put?” (Kebingungan)    
Putri         : “Ih Coba Cium Deh, Ini Bau Banget Tau, Lihat Deh Sepatunya? Ih Dan Kenapa Dia Deket-Deket Kita Seharusnyakan Kita Tidak Berteman Dengannya! Mendingan Kita Pergi Dan Cari Teman Baru Dari Pada Harus Dekat Dengan Dia?”
Sarah        : “Yaudah!” (Melihat Elya Dengan Sinis)
Dengan Hati Yang Sangat Menyesal Elya ,Menangis Tak Henti-Hentinya, Temannya Meninggalkan Dan Menjauhi Dia Karena Sebuah Alasan Sepatu Baud An Jelek. Tangisannya Sangat-Sangat Pedih Lalu Tak Lama Kemudian Dengan Tak Sengaja Hartono Melihat Elya Yang Sedang Menangis Dengan Sikap Prihatin Hartono Menghampiri Elya.
Hartono  : “Kau Kenapa Anakku?” (Sambil Mengusap Dan Megelus-Elus Rambut Elya)
Elya           : “Diam Ayah!” ( Sambil Mendorong Hartono)
Hartono  : “Anakku Tutuplah Air Matamu’”
Elya           : “Aku Bilang Diam! Aku Kecewa Sama Ayah. Lihat Ayah Lihat (Sambil Menunjukan Kemana Arah Temannya Pergi) Teman-Temanku Mengejekku, Mereka Meninggalkan Aku! Itu Semua Karena Sepatu Ini (Sambil Membuang Sepatu Ke Tubuh Hartono). Sudah Berapa Kali Aku Bilang, ‘Belikan Aku Sepatu Baru’ Tapi Kenapa Ayah Tak Wujudkan Kemauanku. Saran Aku Ayah Jangan Pulang Kerumah Sebelum Sepatu Baru Ada.” (Berlari Hingga Kerumah)
Tangisan Elya Membawa Sengsara Hartono. Hartono Tidak Akan Pulang Sebelum Dia Mendapatkan Sepatu Baru. Dengan Mengemis Hartono Bisa Dapatkan Uang, Hartono Tak Kenal Lelah Pagi Sampai Pagi Kembali Hartono Mengemis Mencari Uang, Hanya Untuk Sepatu Yang Diminta Anaknya Itu. Dengan Sabar Akhirnya Hartonopun Mendapatkan Yang Hanya Cukup Dibelikan Sepatu. Dia Segera Kepasar Membeli Sepatu Tiba-Tiba Diperjalanan Pulang Hartono Di Cegat Oleh Preman Yang Sangat Gagah Namun Tak E-Lmen. Preman Itu Mengambil Uang Hartono Ketika Hartono Lengah.
Gogon     : “Lumayan Juga Nih!” (Sambil Mengembil Uang Hartono)
Hartono  : “Tolong Kembalikan Uangku” (Berusaha Untuk Mengambil Uang Yang Direbut Preman)
Gogon     : “Enak Saja! Aku Anggap Ini Setoran Loe Hari Ini, Besok-Besok Loe Setor Ke Gua. Jangan Macam-Macam, Gua Bisa Melakukan Apa Saja Yang Aku Mau Termasuk Membunuhmu.” (Mendorong Hartono Dan Pergi Begitu Saja)
Hartono Tak Bisa Berbuat Apa-Apa, Hanya Bisa Diam Dan Pasrah, Sementara Itu Hartono Dari Mengemis Sampai Sekarang Belum Sama Sekali Makan, Wajahnya Pucat Seperti Mayit Tergeletak. Hartono Hanya Bisa Pasrah, Diapun Memikirkannya Dibawah Pohon Yang Besar. Hartono Melamun Dan Memikirkan Kemauan Anaknya, Hatinya Pun Berbicara “Andaikan Allah Memberi Jalan Yang Lain”. Tiba-Tiba Ada Laki-Laki Mapan Datang. Ternyata Dia Sedang Mengamati Alam Sekitar.

Samuel    : “Apa Yang Harus Aku Amati. Kayaknya Disini Tak Berbeda Jauh Dengan Tempat Yang Aku Amati Tadi.” (Sambil Duduk Dan Menaruh Peralatan-Peralatan Dikursi)
Tak Lama Kemudian Samuel Pergi, Lalu Dengan Lemas Hartono Berjalan Dan Duduk Di Kursi, Tak Sengaja Hartono Menduduki Dompet Samuel, Anehnya Hartono Tak Menyadarinya. Lalu Hartono Berbaring Dikursi Tersebut Dan Dia Menendang Dompetnya, Lalu Hartono Sadar Dan Dia Kaget Apa Yang Di Tendangnya Tadi. Lalu Dia Memeriksanya Ternyata Itu Adalah Dompet. Kemudian Hartono Mengambilnya Dan Bermaksud Dengan Uang Didalamnya Ia Bisa Belikan Sepatu Tapi Dengan Iman Yang Sangat Kuat Hartono Mengembalikan Dompet Tersebut Dan Hartono Setia Dia Menunggu Sampai Samuel Datang. Lalu Doanya Dikabulkan Oleh Allah, Tapi Nampaknya Samuel Kebingungan.
Hartono : “Anda Sedang Mnencari Apa De?”
Samuel    : “Aku Sedang Mencari Dompet. Tadi Ketinggalan Disini.”
Hartono  : “Tenang. Apakah Ini Dompetmu? Aku Temukan Disini Tadi (Sambil Mengembalikan Dompetnya). Coba Cek Dulu Takutnya Ada Yang Kurang.”
Samuel    : “(Sambil Melihat-Lihat Dompetnya) Tidak Kok Pak.”
Hartono  : “Yasudah Sekarang Dompetmu Sudah Kembali. Nampaknya Bapak Harus Pergi Mencari Uang Dulu. Nanti Bapak Tidak Dapat Makan.”
Samuel    : “Tunggu Pak! Ini Ada Sedikit Uang, Anggap Saja Ini Tanda Terima Ksih.”
Hartono  : “Terimakasih.” (Sambil Berlutut Dan Menangis)
Samuel    : “(Sambil Membangunkan Hartono) Sudah Pak Jangan Seperti Itu Berterima Kasihlah Kepada Allah. Sepertinya Waktu Kerja Akan Dimulai, Aku Pamt Dulu Ya Pak.”
Dengan Hati Yang Sangat Gembira Hartono Pergi Membawa Uang Tersebut, Dia Langsung Pergi Ke Pasar Dan Segera Ia Belikan Sepatu.
Jamil         : “Sepetu….! Sepatu……! Sepatu…..!” (Sahutnya Sangat Kencang)
Hartono  : “Mas Kalau Sepatu Ini Berapa Ya?” (Sambilm Menunjuk Sepatu Yang Dipilihnya)
Jamil         : “Murah Kok Cumin Rp 65.000,- Saja.”
Hartono  : “Ini Pak Uangnya.” (Sambil Mengambil Sepatu Tersebut)
Dengan Senang Hartono Membawa Sepatu Itu. Namun Tiba-Tiba Preman Datang Kembali Tapi Sekarang Ia Membawa Golok Yang Tajam.
Gogon     : “Hei Mana Setoranmu Hari Ini!”
Hartono  : (Hanya Diam Dan Sambil Memeluk Erat Sepatu Yang Dibelikan Tadi)
Gogon     : “Hei Kenapa Kau Diam? Owh Gua Tau (Sambil Merampas Sepatu Yang Di Peluk Erat Hartono), Pasti Uang Itu Kau Belikan Sepatukan? Jawab (Sambil Membuang Sepatunya).”
Hartono  : (Hanya Terdiam Saja)
Gogon     : “Owh Kau Mau Merasakan Golokku Ini Ya.”
Lalu Dengan Amarahnya Yang Kuat Gogon Menusuk Tubuh Hartono Hingga Hartono Sekarat. Tiba-Tiba Datanglah Elya, Dia Langsung Sok Dan Lemas Melihat Ayahnya Tergelatak Ditanah. Hingga Dikuburkannya Sang Ayah. Tangisan Air Mata Membasahi Seluruh Tubuh Elya. Hingga Hati Terdalamnya Berbicara.

Baca Puisi

Hari ini……… mata tidak dapat
membendung tumpah linangan air
mata seiring waktu telah berganti
tanpa terasa telah berlalu
Ayah……….. kepergian mu
begitu terasa sepi hati
Aku sangat merindukan mu ayah….didalam sepiku ku
merindukanmu malam ini aku
menangis mengenang masa2
bersamamu aku rindukan canda
tawamu ayah… aku rindukan
senyuman manis ayah… aku rindu semua nasehatmu ayah…. ayah…
kutahu dirimu telah jauh dialam sana
… waktu terus berlalu perjalanan hidup
pernah kau tempuh tak ada kata
jenuh, tak ada kata malas, tak ada
kata lelah, kau berjalan dengan
semangat perjuangan hidup yang
penuh liku keringat yang tak henti membasahi
Ayah , aku minta maaf kalau
selama ini aku telah mengecewakanmu.. Aku bersukur mempunyai
ayah yang sangat sangat baik
Ayah yg berkerja keras dari aku lahir
sampai aku dewasa. terima kasih Ayah…..  

sepi saat kau jauh 
kau begitu hebat tak ada yang bisa sepertimu ataupun menggantikan posisimu Ayah…. 
 ketika malam mulai menyambut pagi.. 
angin menyapa lewat dedaunan ..mendayu..bak melodi
yang merdu menyapa alam .. diri
bagai tertahan di balik awan .. di bali
asa ku yang melemah … disetiap kerut garis wajahmu
tersimpan berjuta deritamu
kau tetap ukir senyum
sembunyikan segalanya ayah....
kau abaikan bahagiamu
kau pertaruhkan nyawamu
demi buah hatimu
seluas samudera
setinggi langit diangkasa takkan mampu menebus deritamu
Ayah ....
ku tahu batinmu menangis
akan tingkah polah
keegoisan anakmu
kau hanya mengelus dada
kau tetap tersenyum bersahaja terima kasih  ayah...
tanpamu semua tiada arti

 Elya           : “AYAH……………………….”

Ingatlah Semua Masalah Pasti Ada Solusinya, Masalah Tak Boleh Ditindak Secara Sembarang. Tapi Tindaklah Dengan Hati Yang Sabar Dan Ikhlas.

Sabtu, 21 Maret 2015

SAMUDRA CUP II

Contoh Berita yang menggunakan Unsur 5W+1H



RUMUS 5 W + 1 H
  • Apa =  SAMUDRA CUP II Menjadi ajang prestasi.
  • Siapa =  SMK SAMUDRA, para siswa-siswi SMP, dan kalangan remaja.
  • Dimana = Cisolok, ( SMK SAMUDRA )
  • Kapan = 16-19 Maret 2015
  • Kenapa = Para Siswa-Siswi ikut meramaikan acara SAMUDRA CUP II
  • Bagaimana = Banyak perlombaan yang diadakan, baik dari Academic maupun NonAcademic. Para siswa-siswi SMK samudra ikut meramaikannya dengan cara membuat stan, untuk berjualan di acara SAMUDRA CUP II.

SIMPULAN

KEMERIAHAN ACARA SAMUDRA CUP II



Cisolok, 16-19 maret 2015
SMK SAMUDRA, sekolah yang baru berdiri selama 3 tahun sudah mulai berani mengadakan perlombaan bagi para siswa-siswi SMP dan para kalangan Remaja. SAMUDRA CUP II itulah acara yang diadakan oleh SMK SAMUDRA. SAMUDRA CUP II ini menjadi ajang prestasi. Macam-macam perlombaan diadakan, perlombaan Academic maupun NonAcademic. Mulai dari Futsal, VolleyBall, MIFA, sampai ke Parade Band.
Pertunjukan Pembukaan SAMUDRA CUP II sangatlah meriah, meskipun dibuka dengan dua pertunjukan, tetapi bisa memeriahkan pembukaan. Tari Jaipong dan Solo Vocal itulah pertunjukan yang ditampilkan di acara Pembukaan SAMUDRA CUP II. Dan selain perlombaan diadakan, para murid juga sangat mendukung acara tersebut mereka membuat stan, mulai dari kelas X Akutansi hingga XI TKJ.
Hari pertama mulailah dimainkan perlombaan VolleyBall, MIFA, dan Futsal. Acara tersebut, dihari pertama sangatlahlah meriah, begitu juga seterusnya. Para suporter meramaikan acara tersebut, mereka mendukung andalannya masing-masing. Teriakan para suporter sangatlah kencang, mereka menjerit jika andalannya menang. Hingga berjalannya waktu, sampailah kehari puncak dimana di hari itu banyak acara diadakan, ternyata dihari puncak terdapat acara Pagelaran Waw. Banyak kejuaraan-kejuaraan yang telah didapat oleh para peserta SAMUDRA CUP II.
Tanggal 19 Maret 2015, adalah hari puncak acara. Pagelaran telah berjalan dengan lancar, mulailah diadakan Parade band. Para penonton ikut memeriahkannya,  Mereka berbondong-bondong mendukung idola mereka. Ternyata acara tersebut sangatla ramai, SMK SAMUDRA telah berhasil membuat acara tersebut menjadi sukses dan ramai.